Biografi Al Khawarizmi, Seorang Bapak Aljabar Dunia

Khawarizmi
Exsdee.com | Dinasti Abbasiyah merupakan zaman keemasan bagi umat Islam mulai dari faktor sosial hingga Pendidikan. Masa ini ditandai dengan berkembang pesatnya Lembaga Pendidikan baik formal maupun informal, fasilitas pendukung pengetahuan terus didorong menjadi lebih baik bahkan masa ini tidak sedikit melahirkan pemikir-pemikir hebat yang diakui dunia seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al Farabi dan salah satunya yaitu Al-Khawarizmi.

Al-Khawarizmi adalah ilmuwan yang telah banyak menyumbangkan gagasan di dalam bidang matematika, Gagasannya menjadi patokan ilmu modern hingga saat ini. Ketika setiap orang menganggap matematika menjadi momok pengetahuan yang rumit, sudah dimengerti dan bahkan dirasa tidak berguna dalam kehidupan. Al-Khawarizmi memperkenalkan matematika sebagai pelajaran tentang pola, keteraturan dan bagian dalam metode berpikir untuk mendapatkan keputusan suatu ide benar atau salah. Begitu banyak jasanya dalam ilmu pengetahuan membuat dirinya mendapat julukan Bapak Matematika Dunia dan Bapak Aljabar Dunia.

Biografi Al-Khawarizmi

Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi merupakan nama lengkap ilmuwan matematika tersebut dengan gelar Abu Abdullah atau Abu Ja’far setelah masuk Bayt Al-Hikmah. Ia lahir pada tahun 780M di Khawarizm, sebuah kota kecil yang sekarang ini dikenal dengan nama Khiva, Uzbekistan. 

Al-Khawarizmi memiliki darah keturunan Persia, keluarganya telah menetap di Khawarizm namun saat ia masih kecil, orang tua Al-Khawarizmi membawanya pindah ke sebuah daerah di Selatan kota Baghdad. 

Sejak kecil Al-Khawarizmi memang gemar belajar dan menunjukkan rasa cintanya pada ilmu pengetahuan. Pada saat ia berusia 20 tahun Al-Khawarizmi sudah diangkat menjadi bagian di Bayt Al-Hikmah. Setelah masuk menjadi anggota Bayt Al-Hikmah, jalan Al-Khawarizmi dalam menuntut ilmu semakin terbuka, ia mendapat akses bertemu dengan para ilmuwan lain, buku dalam perpustakaan, dan buku asing dari ilmuwan luar.

Bayt Al-Hikmah merupakan pusat penelitian ilmu pengetahuan dan penerjemah, juga sebagai perpustakaan besar yang didirikan oleh Khalifah Harun Al-Rasyid. Tempat tersebut menjadi ruang berkumpulnya para ilmuwan dan menjadi wisma kearifan atau House of Wisdom di Kota Baghdad

Sejak diangkat menjadi anggota di Bayt Al-Hikmah di sana ia terus belajar banyak ilmu pengetahuan baik geologi, astronomi, hingga ilmu yang membuat ia diakui dunia, matematika. 

Semasa hidupnya, Al-Khawarizmi terus mengabdi dalam bidang pendidikan dan juga riset keilmuan. Hal itu membuatnya sangat terbuka pada sumber-sumber ilmu pengetahuan, baik itu Yunani, India, bahkan Romawi.

Al-Khawarizmi sangat tertarik dengan ilmu perhitungan (matematika) terutama dari Konsep matematika Yunani dan Hindu. Demi memperluas pengetahuannya Ia rela mempelajari Bahasa sanskerta dan juga Bahasa Yunani lalu menerjemahkan beberapa buku dari 2 bahasa tersebut. Seperti buku India berjudul Siddhanta yang berisi ilmu astronomi dan buku berisi ilmu geografi oleh Ptolomeus, seorang ilmuwan Yunani. 

Aljabar

Aljabar merupakan Hasil pemikiran beliau yang dianggap sebagai revolusi besar dalam bidang matematika. Kitab yang ia tulis dengan judul Al-kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala menjadi pondasi penting dalam aljabar di era modern. Buku tersebut merupakan buku pertama yang menjelaskan solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat.

Karyanya ini berangkat dari pemikiran Diophantus, seorang ilmuwan Yunani. Al-Khawarizmi menemukan banyak celah permasalahan yang cukup sulit untuk dipahami. Dari situ, Al-Khawarizmi mulai memperbaiki dan menyempurnakan Aljabar. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, cosinus, tangen, kotangen, juga konsep diferensiasi. 

Bahkan menurut Crandz seorang matematikawan Barat dalam bukunya "The Social Al-Khawarizmi Algebra". Crandz mengatakan bahwa Al-Khawarizmi lebih berhak menyandang gelar "Bapak Aljabar" dibandingkan Diopanthus. Al-Khawarizmi juga menjadi orang pertama yang mengajarkan Aljabar dalam bentuk elementer. Bukan cuma itu, ia juga dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma, dan hitungan desimal.  

Menjelaskan kegunaan angka 0

Al-Khawarizmi juga menulis kitab al-Jam’ wat-Tafriq bi-Hisab al-Hind menjelaskan kegunaan angka-angka termasuk angka 0. Di dalamnya, Al-Khawarizmi menjelaskan tentang penjumlahan dan pengurangan berdasarkan perhitungan Hindu. Melalui buku-buku karya pemikiran Al-Khawarizmi ini lah orang-orang Eropa belajar menggunakan angka 0 untuk memudahkannya menghitung kelipatan 10, 100, 1000, begitu seterusnya.

Algoritma

Salah satu gagasan beliau yang menjadi dasar matematika yaitu Algoritma. Algoritma merupakan ilmu  yang mengajarkan tentang langkah-langkah logis dalam menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis. Algoritma, juga jadi jantungnya ilmu komputer. 

Al Khawarizmi diperkirakan wafat pada tahun 850 M dan semasa hidupnya karyanya tidak seputar bidang matematika saja, namun banyak bidang dari ilmu pengetahuan yang ikut terpengaruh dari hasil pemikirannya tersebut. karyanya dalam bidang matematika sangat berpengaruh bagi peradaban umat manusia, Al-Khawarizmi pun dinobatkan sebagai "Bapak Matematika dunia". 

Beberapa karya Al-Khawarizmi:

1. Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala 

2. Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind 

3. Ma’rifat al-samt min qibal al-irtifā’

4. Ma’rifat sa’at al-mashriq fī kull balad

5. Risāla fi istikhrāj taʾrīkh al-yahūd 

Zīj al-sindhind 

Kitāb ṣūrat al-Arḍ




Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Mu%E1%B8%A5ammad_bin_M%C5%ABs%C4%81_al-Khaw%C4%81rizm%C4%AB
https://www.biografiku.com/biografi-al-khawarizmi/
https://www.britannica.com/biography/al-Khwarizmi
https://www.famousscientists.org/muhammad-ibn-musa-al-khwarizmi/

Tidak ada komentar untuk "Biografi Al Khawarizmi, Seorang Bapak Aljabar Dunia"